Rabu, 11 Juni 2014

Sistem Akuntansi Persediaan



Sistem akuntansi persediaan bertujuan untuk mencatat mutasi tiap jenis persediaan yang disimpan di gudang. Dalam perusahaan manufaktur, persediaan terdiri dari: persediaan produk jadi, persediaan produk dalam proses, persediaan bahan baku, persediaan bahan penolong, persediaan bahan habis pakai pabrik, persediaan suku cadang. Dalam perusahaan dagang, persediaan hanya terdiri dari satu golongan, yaitu persediaan barang dagangan, yang merupakan barang yang dibeli untuk tujuan dijual kembali.

Ada dua macam metode pencatatan persediaan, yaitu:
a.       Metode mutasi persediaan (perpetual inventory method)
Setiap mutasi persediaan dicatat dalam kartu persediaan. Metode ini cocok digunakan dalam menentukan biaya bahan baku dalam perusahaaan yang harga pokok produknya dikumpulkan dengan metode harga pokok pesanan.
b.      Metode persediaan fisik (physical inventory method)
Dalam metode persediaan fisik, hanya tambahan persdiaan dari pembelian saja yang dicatat, sedangkan mutasi berkurangnya persediaan karena pemakaian tidak dicatat dalam kartu persediaan. Metode ini cocok digunakan dalam menentukan biaya bahan baku dalam perusahaaan yang harga pokok produknya dikumpulkan dengan metode harga pokok proses.

Sistem dan prosedur yang bersangkutan dengan sistem akuntansi persediaan adalah:
1.      Prosedur pencatatan produk jadi
2.      Prosedur pencatatan harga pokok produk jadi yang dijual
3.      Prosedur pencatatan harga pokok produk jadi yang diterima  kembali dari pembeli
4.      Prosedur pencatatan tambahan dan penyesuaian kembali harga pokok persediaan produk dalam proses
5.      Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dibeli
6.      Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dikembalikan kepada pemasok
7.      Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang
8.      Prosedur pencatatan tambahan harga pokok persediaan karena pengembalian barang gudang
9.      Sistem perhitungan fisik persediaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar